Salah satu hal yang banyak ditakuti ketika kita kuliah di luar negeri adalah merasa sangat kesepian dan homesick.
Realitanya biasanya tidak separah yang kita bayangkan. Pastinya, kamu akan merasa homesick; kangen rumah, teman-teman dan keluargamu (apalagi kalau kamu jatuh sakit) tapi manusia selalu bisa beradaptasi, dan pada akhirnya, serunya hidup barumu akan membantumu menghilangkan perasaan homesick tersebut. Tapi kalau kamu memang homesick, bagaimana cara mengatasinya?
1. Terimalah bahwa hidup barumu ini berbeda
Kalau kamu menyiapkan mentalmu untuk menerima bahwa hidup barumu ini berbeda, akan lebih mudah bagimu untuk beradaptasi, dibanding ketika kamu terus berpikir, “Beda banget sama hidup di rumah!” Ya, kamu akan merasa buruk dan kesepian selama beberapa saat, tapi perasaan tersebut nantinya akan berlalu. Fokuslah terhadap berbagai manfaat dari hidup barumu ini: memperoleh pendidikan yang baik, bertemu dengan orang-orang baru dari segala penjuru, dan mengalami berbagai pengalaman baru.
2. Jadilah keong
Bawalah sesuatu yang akan mengingatkanmu akan rumah, seperti bantal tuamu yang baunya seperti di rumah (seperti saya!) atau lukisan favoritmu dari kamar tidurmu di rumah. Sesuatu yang kecil tapi bermakna.
3. Carilah teman-teman dengan perasaan yang sama
Kamu bukan satu-satunya orang yang merasa homesick – teman-temanmu sesama mahasiswa internasional mungkin sedang melalui hal yang mirip. Mengobrol, sharing sambil minum kopi pasti bisa membantu membuang perasaan buruk itu jauh-jauh, dan tidak lama setelah itu kalian akan tertawa bersama.
Atau, kamu bisa tetap mengontak teman-teman lamamu melalui media sosial; mungkin mereka juga mengalami hal yang sama. Jaman sekarang, semua orang tinggal kamu WhatsApp!
4. Aktiflah berkegiatan
Daripada mengurung diri di kamar, aktiflah mencoba hal-hal baru dengan aktif di berbagai kegiatan, seperti klub fotografi, klub tari, dll. Melakukan sesuatu yang baru bisa membantumu melupakan perasaan homesick.
5. Buat rencana liburan
Adanya rencana liburan bisa membantumu merasa lebih baik. Baik pulang ke rumah saat long weekend dan liburan, atau pergi bersama teman-teman ke tempat turis di sekitarmu, kamu akan memiliki sesuatu yang dinanti-nanti. Namun untuk yang berencana pulang ke rumah, pikirkan juga: mungkin lebih baik bagimu untuk terus beradaptasi jauh dari rumah daripada cepat-cepat pulang, karena kamu malah akan merasa lebih homesick setelahnya.
6. Tulislah perasaanmu
Mengekspresikan perasaanmu di sebuah jurnal atau blog (kalau kamu ingin pembaca), bisa membantumu mengatasi perasaan homesick hanya dengan membiarkannya keluar. Ketika kamu membacanya lagi setahun setelahnya, kamu bisa menghargai betapa kamu sudah pulih.
7. Datangi tempat-tempat baru di sekitar kampus
Daripada mengurung di kamar (lagi-lagi), pergi keluar dan datangi tempat-tempat baru di sekitar kampus, seperti kafe atau toko buku. Setiap akhir pekan, bukalah peta dan pilih satu daerah yang mau kamu datangi. Ketika saya tinggal di Tokyo dan tidak tahu mau berbuat apa saat akhir pekan, seringkali saya memilih satu stasiun kereta di Tokyo, pergi ke stasiun tersebut, keluar dan mengeksplor daerahnya. Saya akhirnya menemukan toko-toko kecil menarik, pasar akhir pekan dan sekali waktu, cewek-cewek Cosplay dengan kostum era Victoria berfoto-foto di pinggir jalan. Singapura yang kira-kira sama amannya dengan Tokyo (tidak seperti New York atau beberapa daerah di London) sangat cocok untuk jalan-jalan random.
8. Olahraga!
Endorfin memiliki efek yang sangat kuat terhadap mood. Pergilah jogging atau ikut sebuah kelas di gym kampus – kamu akan merasa lebih baik, dan juga menjadi lebih sehat!
Perasaan homesick merupakan bagian normal dari proses tumbuh dewasa jauh dari rumah masa kecilmu. Hal ini natural dan bisa diatasi. Meski begitu, waktu saya kuliah dulu, saya merasa sangat gembira berada jauh dari rumah tanpa diawasi orangtua. Saya pun tidak merasa homesick hingga sekali waktu saya kena flu…tapi itu cerita untuk lain waktu.
SO, JANG KO HOMESICK LAGI EH !
No comments:
Post a Comment